Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme

Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme - Setiap peristiwa mempunya arti tersendiri baik itu dari segi sudut pandang kiri atau kanan, sebab pada sejatinya semua itu telah digariskan. Dan Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme kita hanya menjalankan sebagaimana kita sebuah wayang yang talah dilakonkan oleh dalang. Seperti itu pula makna dari sebuah unsur kehidupan.

Tidak terlepas banyak dari kita yang hanya memandang semua peristia hanya sebagai hal yang lumrah dan biasa saja. Namuan Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme apakah tau bahwa kita hidup ini sebagaimana orang perjalannan yang kadang memerlukan tempat singgah sementara yang cuma dibuat untuk istrirahat sejenak dan kita pun akan melaksanakan perjalanan kembali.Dan Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme untuk hal yang semacam ini terkadang kita lupa dan tergiur hanya dengan kemewahan dan kemegahan nikmat dunia semata.

Goa tempat berkumpulnya Wali Songo

Destinasi pertama di Imogiri adalah Goa Cerme. Letaknya di Pegunungan Sewu, Dusun Srunggo, Kelurahan Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Goa ini dulu digunakan oleh Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa.

Nah, bagi Anda yang berjiwa petualang, tidak takut air, maupun gelap, masuk saja ke goa ini. Jangan lupa untuk membawa pakaian ganti karena Anda akan berbasah-basahan. Tinggi air di dalamnya bisa mencapai pinggang orang dewasa.

Wajib hukumnya bagi wisatawan untuk masuk bersama pemandu karena jalur di goa ini cukup rumit. Panjangnya saja mencapai 1,2 km. Di halaman sebelum sampai ke pintu goa, Anda akan disajikan pemandangan pegunungan yang segar dengan kabut ang cukup tebal. Setelah itu, berhati-hatilah menaiki anak tangga yang lembab dan berlumut menuju ke mulut goa.

Suasana itu seperti membawa Anda ke dalam latar film petualangan The Chronicles of Narnia. Dan ketika Anda melongok ke dalam goa, pemandangan yang terlihat hanya air dan bebatuan yang samar oleh gelap. Tampak menyeramkan, namun eksotis!

Perjalanan dalam goa sembari memotret akan memakan waktu sekira dua jam untuk mencapai jalan tembus. Namun, pemandangan batuan stalakmit dan stalaktit yang indah, kelelawar yang berterbangan di dalam dan sudut goa, serta nilai historis dan mistisnya tidak akan membuat Anda bosan. Ada 14 spot stalaktit dan stalakmit menarik yang diberi nama sangat unik, antara lain Air Zam-Zam, Mustoko, Goa Pandu, Watu Kaji, Air Suci, Paseban, Kahyangan, Grojogan Sewu, Gilang Sendoloko, Lumbung Padi, Keraton, Panggung, Gamelan, dan Banyu Penguripan.

“Banyak orang jauh-jauh datang dari luar kota untuk mengambil 'air zam-zam' dari goa ini, dipercaya dapat menyembuhkan penyakit," kata Prayitno, pemandu wisata Goa Cerme, menjelaskan spot yang paling digemari pengunjung.

“Di sini dulu, Sunan Kalijaga mengumpulkan pengikutnya untuk membuat mustoko (kubah-red) masjid”, terang pria 29 tahun itu mengenai spot paling historis di Goa Cerme. Sayang, mustoko tersebut hilang saat terjadinya Gerakan 30 S/PKI.

Sudut yang paling unik adalah Grojogan Sewu. Bayangkan, ada air terjun di dalam goa, dan untuk menuju bilik goa berikutnya Anda harus melompatinya. Nah, jika Anda ingin mengetahui lebih detail spot unik lainnya, jangan ragu untuk segera berpetualang ke goa ini. Harga tiket masuk ke lokasi goa ini hanya Rp2.000 per wisatawan, tarif pemandu Rp30 ribu untuk maksimal 10 orang, dan sewa senter Rp5.000 (Anda bisa memakai senter yang dibawa sendiri). Dan bila tidak membawa baju ganti, ada toko di samping loket masuk Goa Cerme.

Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme -Keledai favorit seorang pria jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Dia tidak bisa menarik keledai tersebut keluar, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengubur keledainya hidup-hidup.

Tanah mulai ditimbun ke lubang tempat keledai berada dari atas. Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme -Keledai yang merasa tertimpa tanah, menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah di atas tubuhnya, dan melangkah di atas tanah tersebut. Tanah berikutnya ditimbun kembali ke dalam lubang.

Setelah banyak ‘mengibaskan’ masalah, Dan melangkah (belajar dari kisah di atas), Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme Suatu saat setelah terlepas dari masalah, anda akan mampu merumput di padang rumput hijau. Anda akan mampu meraih apa yang anda impikan.

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku.Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !” Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menelusuri Jejak Wali Songo di Goa Cerme"

Posting Komentar