Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan

Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan - Setiap peristiwa mempunya arti tersendiri baik itu dari segi sudut pandang kiri atau kanan, sebab pada sejatinya semua itu telah digariskan. Dan Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan kita hanya menjalankan sebagaimana kita sebuah wayang yang talah dilakonkan oleh dalang. Seperti itu pula makna dari sebuah unsur kehidupan.

Tidak terlepas banyak dari kita yang hanya memandang semua peristia hanya sebagai hal yang lumrah dan biasa saja. Namuan Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan apakah tau bahwa kita hidup ini sebagaimana orang perjalannan yang kadang memerlukan tempat singgah sementara yang cuma dibuat untuk istrirahat sejenak dan kita pun akan melaksanakan perjalanan kembali.Dan Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan untuk hal yang semacam ini terkadang kita lupa dan tergiur hanya dengan kemewahan dan kemegahan nikmat dunia semata.



Pengantin 8 Tahun yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan. Seorang pengantin perempuan berusia delapan tahun di Yaman meninggal akibat mengalami perdarahan dalam secara terus-menerus saat malam pertama penikahannya, setelah dipaksa untuk menikahi seorang pria lima kali lebih tua dari usianya.

Gadis itu, yang hanya dikenali dengan nama Rawan, meninggal di daerah suku Hardh, sebelah barat laut Yaman, yang berbatasan dengan Arab Saudi, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail.
Para pegiat saat ini menyerukan agar sang pengantin pria, yang diyakini berusia sekitar 40-an tahun, dan keluarga korban ditahan sehingga mereka dapat diseret ke pengadilan.

Mereka mengatakan dengan adanya penahanan maka akan membantu menghentikan praktik pernikahan yang dilakukan para perempuan muda dengan laki-laki yang lebih tua di kawasan miskin.
Seorang narablog yang marah menulis bahwa pengantin pria itu seperti seekor hewan yang pantas dihukum dengan berat atas kejahatannya.
“Semua orang yang mendukung kejahatan itu juga harus dihukum,” lanjut dia.
Sementara narablog lainnya, Omar, menulis, ‘Anggota keluarga Rawan bukanlah manusia. Mereka tidak pantas memiliki anak’.
“Keluarga korban dan si pengantin laki-laki seharusnya bisa menunggu untuk beberapa waktu sebelum pernikahan ini,” tulis narablog lainya, yang menjelaskan dirinya sedih melihat kejadian ini. “Ini tidak adil sama sekali dan pernikahan itu seharusnya tidak terjadi, bahkan jika beberapa suku percaya bahwa hal itu merupakan sebuah adat istiadat yang baik.”
Praktik menikahi gadis muda tersebar luas di Yaman dan telah menarik perhatian kelompok hak asasi internasional yang berusaha untuk menekan pemerintah dengan melarang adanya pernikahan dengan anak-anak.

Namun, cengkeraman kemiskinan di Yaman berperan dalam menghambat upaya membasmi praktik seperti ini, di mana keluarga miskin merasa tidak mampu untuk mengatakan tidak terhadap adanya ‘pengantin harga’ yang bisa mencapai ratusan dolar untuk mengambil putri mereka.
Sebuah laporan dari Departemen Urusan Sosial Yaman pada 2010 lalu menyebutkan bahwa lebih dari seperempat wanita di Yaman menikah sebelum usia 15 tahun.

Selain itu, adat istiadat juga memainkan peranan, termasuk adanya kepercayaan bahwa pengantin perempuan muda dapat dibentuk menjadi istri yang patuh, dapat melahirkan lebih banyak anak, dan menjauhkan dari godaan.

Sebuah organisasi hak asasi setempat mengatakan pada September 2010 lalu seorang pengantin perempuan berusia 12 tahun meninggal setelah berjuang selama tiga hari dengan sekuat tenaga untuk melahirkan.

Pemerintah Yaman pernah menetapkan umur 15 tahun sebagai usia minimum untuk melakukan perkawinan. Tetapi parlemen Yaman kemudian membatalkan peraturan itu pada tahun 1990-an, dan mengatakan para orang tua harus memutuskan kapan seorang putrinya dapat kawin.

info : http://duniabaca.com/

Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan -Keledai favorit seorang pria jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Dia tidak bisa menarik keledai tersebut keluar, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengubur keledainya hidup-hidup.

Tanah mulai ditimbun ke lubang tempat keledai berada dari atas. Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan -Keledai yang merasa tertimpa tanah, menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah di atas tubuhnya, dan melangkah di atas tanah tersebut. Tanah berikutnya ditimbun kembali ke dalam lubang.

Setelah banyak ‘mengibaskan’ masalah, Dan melangkah (belajar dari kisah di atas), Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan Suatu saat setelah terlepas dari masalah, anda akan mampu merumput di padang rumput hijau. Anda akan mampu meraih apa yang anda impikan.

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku.Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !” Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Pengantin Yang Meninggal saat Malam Pertama karena Pendarahan"

Posting Komentar