Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua

Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua - Setiap peristiwa mempunya arti tersendiri baik itu dari segi sudut pandang kiri atau kanan, sebab pada sejatinya semua itu telah digariskan. Dan Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua kita hanya menjalankan sebagaimana kita sebuah wayang yang talah dilakonkan oleh dalang. Seperti itu pula makna dari sebuah unsur kehidupan.

Tidak terlepas banyak dari kita yang hanya memandang semua peristia hanya sebagai hal yang lumrah dan biasa saja. Namuan Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua apakah tau bahwa kita hidup ini sebagaimana orang perjalannan yang kadang memerlukan tempat singgah sementara yang cuma dibuat untuk istrirahat sejenak dan kita pun akan melaksanakan perjalanan kembali.Dan Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua untuk hal yang semacam ini terkadang kita lupa dan tergiur hanya dengan kemewahan dan kemegahan nikmat dunia semata.



Jakarta - Pemandangan menyeramkan terlihat di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat malam ini. Ada pocong, Sundel Bolong dan nenek sihir berkeliaran di sana.

Detikcom menyambangi Kota Tua, Minggu, (6/7/2014) pukul 18.30 WIB. Saat itu suasana di tempat tersebut cukup ramai dikunjungi masyarakat. Puluhan wisatawan manca negara juga terlihat di sana.

Tapi, ada pemandangan menyeramkan di Kota Tua. Di depan Museum Fatahillah terlihat pocong, sundel bolong, dan juga nenek sihir. Anehnya, masyarakat tidak takut dan malah mengajak hantu-hantu itu berfoto bersama.

Seorang pengunjung Kota Tua terlihat berfoto bersama Sundel Bolong bernama Suketi. Perempuan itu awalnya nampak ketakutan. Namun setelah beberapa saat, ia memberanikan diri berpose bersama sang hantu.

Pocong, sundel bolong dan nenek sihir di Kota Tua tersebut rupanya palsu. Mereka merupakan manusia yang berdandan menyeramkan untuk mencari nafkah di sana.

Kata pria sang sundel bolong Suketi yang tidak mau disebut namanya, masyarakat bisa mengajak mereka berfoto bersama. Bayarnya cukup seikhlasnya dengan memasukkan uang ke dalam kotak yang disediakan di depan mereka.

Bagaimana, Anda tertarik dan punya cukup nyali berpose bersama hantu-hantu di Kota Tua?


Detik.com

Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua -Keledai favorit seorang pria jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Dia tidak bisa menarik keledai tersebut keluar, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengubur keledainya hidup-hidup.

Tanah mulai ditimbun ke lubang tempat keledai berada dari atas. Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua -Keledai yang merasa tertimpa tanah, menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah di atas tubuhnya, dan melangkah di atas tanah tersebut. Tanah berikutnya ditimbun kembali ke dalam lubang.

Setelah banyak ‘mengibaskan’ masalah, Dan melangkah (belajar dari kisah di atas), Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua Suatu saat setelah terlepas dari masalah, anda akan mampu merumput di padang rumput hijau. Anda akan mampu meraih apa yang anda impikan.

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku.Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !” Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ada Pocong dan Sundel Bolong Berkeliaran di Kota Tua "

Posting Komentar