Khasiat Surat Al Ikhlas

Khasiat Surat Al Ikhlas - Setiap peristiwa mempunya arti tersendiri baik itu dari segi sudut pandang kiri atau kanan, sebab pada sejatinya semua itu telah digariskan. Dan Khasiat Surat Al Ikhlas kita hanya menjalankan sebagaimana kita sebuah wayang yang talah dilakonkan oleh dalang. Seperti itu pula makna dari sebuah unsur kehidupan.

Tidak terlepas banyak dari kita yang hanya memandang semua peristia hanya sebagai hal yang lumrah dan biasa saja. Namuan Khasiat Surat Al Ikhlas apakah tau bahwa kita hidup ini sebagaimana orang perjalannan yang kadang memerlukan tempat singgah sementara yang cuma dibuat untuk istrirahat sejenak dan kita pun akan melaksanakan perjalanan kembali.Dan Khasiat Surat Al Ikhlas untuk hal yang semacam ini terkadang kita lupa dan tergiur hanya dengan kemewahan dan kemegahan nikmat dunia semata.

Surat al Ikhlas tergolong surat Makiyyah (turun di Mekkah). Meliputi empat ayat, tersusun dari lima belas kata dan terdiri dari empat puluh tujuh huruf.

Sabda Nabi Muhammad saw:
“Barangsiapa baca surat al Ikhlas sepuluh kali seusai mendirikan shalat subuh, niscaya seharian dirinya terjagakan berbuat dosa meski setan gigih menggoda berbuat dosa.”

Sabda Nabi Muhammad saw:
“Barangsiapa baca surat al Ikhlas sekali, ia beroleh pahala setara pahala seratus orang mati syahid.”
{Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab}
 
Sabda Nabi Muhammad saw:
“Barangsiapa baca surat al Ikhlas sekali, seakan-akan ia baca sepertiga Al Qur’an. Barangsiapa baca dua kali, seakan-akan ia baca dua pertiga Al Qur’an. Barangsiapa baca tiga kali, seakan-akan ia baca Al Qur’an seluruhnya. Barangsiapa baca surat al Ikhlas sebelas kali, maka Allah sediakan sebuah istana dari permata yaqut merah di surga kelak untuknya.”
{Diriwayatkan dari Anas bin Malik}

UBAY bin Ka’ab, Jabir bin Abdillah, Abu A’liyah , Asy Sya’biyi dan Ikrimah telah meriwayatkan bahwa asbabun nuzul, sebab turunnya, surat al Ikhlas terkait peristiwa berikut ini.

Pemuka-pemuka musyrik suku Quraisy Mekkah, diantaranya Amir bin Taufil dan Zaid bin Qais, sambangi Rasulullah saw. Mereka serangkan pertanyaan, “Heh, Muhammad. Sebutkan, Tuhanmu itu terbuat dari emas, perak, besi atau dari tembaga? Engkau tahu bukan, sesembahan kami terbuat dari bahan-bahan jelas seperti itu.”
Rasulullah saw bersabda, “Aku adalah utusan Allah. Sungguh tak ada sesuatu pun di dunia ini dan akhirat nanti yang bisa serupai Allah. Dan aku juga tidak akan berkata-kata tentang Allah dengan memperturutkan kata hatiku sendiri.”
Lantaran peristiwa itu Allah menurunkan firman-Nya: “Katakanlah (wahai Muhammad), Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu tempat bergantung. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.” {QS Al Ikhlas : 1-4}

Riwayat yang lain juga menyebut sebab turunnya, asbabun nuzul, surat al Ikhlas berikut ini:
Rasulullah saw tinggalkan Mekkah hijrah ke Madinah, atas perintah Allah. Kaum musyrik mencium kepergian beliau lalu bergerombol di Dar An Nadwah, dekat rumah Abu Jahal. Mereka sepakat, “Barangsiapa bisa serahkan Muhammad, meski kepalanya saja, akan kami hadiahi seratus ekor onta paling mahal dan bagus, onta merah yang berpelupuk mata hitam.”
Suraqah bin Malik tergiur memetik hadiah besar. Ia lantang, “Aku akan ringkus Muhammad! Sekarang kalian siapkan saja seratus ekor onta terpilih untukku.”

Kuda pun Suraqah pacu kencang menapaki jejak hijrah Rasulullah saw. Lelaki musyrik ini berhasil juga susul Rasulullah saw. Pedang sudah ia hunus. Sekali tebas mampus, pikir Suraqah
Rencana Allah berbeda, dan menjadi bencana baginya. Bumi, yang sangat taat kepada Allah, hisap kaki kuda Suraqah sampai lutut. Kuda meringkik-ringkik, tuannya tak berkutik. “Muhammad, ampuni aku,” rengek Suraqah. Rasulullah saw berdoa kepada Allah agar kuda Suraqah dibebaskan. Dia, karena kasih-Nya ke Rasulullah saw, bebaskan kaki kuda Suraqah dari hisapan pasir gurun.

Perjalanan hijrah Rasulullah saw berlanjut.
Baru beberapa mil beliau berjalan, Suraqah menyusul lagi. Acungan kilauan pedangnya siap menikam Rasulullah saw dari belakang. Lagi-lagi kaki-kaki kuda Suraqah memerosok ke pasir hingga perutnya terbenam. Ia merajuk, “Muhammad, ampuni aku. Aku kapok, tak kan kuulangi perbuatanku lagi.” Rasulullah saw mendoakan KH M Fuad Riyadi0
lagi hingga kaki-kaki kuda terbebaskan.

Suraqah tidak lagi berani culas. Ia turun dari pelana kuda, langsung bersimpuh di depan onta Rasulullah saw. Suraqah tunduk, “Ya Muhammad. Tuhanmu demikian hebat seperti ini, siapakah Dia sebenarnya? Apa Dia terbuat dari bahan lebih mulia dari emas dan perak?”

Beliau tertegun. Untuk bersabda, Rasulullah saw hanya mendasarkan petunjuk dari firman-Nya, dan petunjuk untuk masalah ini belum ada firman. Allah lalu utus malaikat Jibril menyampaikan wahyu: “Katakanlah (wahai Muhammad), Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu tempat bergantung. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.” {QS Al Ikhlash : 1-4}
Firman Allah yang baru saja Rasulullah saw terima segera dibacakan kepada Suraqah.
Suraqah menyambut, “Ya Utusan Allah. Ajarkanlah Islam padaku.” Ia bersyahadat. Rasulullah saw mengajarkan Islam kepadanya. Di waktu lalu ia amat jahat kepada nabi Muhammad saw kemudian berubah menjadi pengikut yang sangat taat.

SUATU ketika ada barisan orang jalan mengiring jenazah melintasi depan pondok Rasulullah saw.
Rasulullah saw menegur, agar mayit tak terganjal aral, kerabat yang mengiringkan, “Apa jenazah ini masih ada hutang?” Kerabatnya menjawab, “Ya Rasulullah saw. Dia masih berhutang empat dirham” Rasulullah saw lalu bersabda, “Kalian shalatkanlah jenazah. Aku enggan shalatkan mayit yang belum lunasi hutang, meski empat dirham.”
Detik itu malaikat Jibril turun tiba-tiba, “Ya Rasulullah saw. Allah limpahi salam untukmu.”

Allah utus malaikat Jibril, menyaru wujud seorang lelaki yang datang lunasi hutang mayit. Malaikat Jibril jelaskan, “Ya Rasulullah saw. Aku lunasi hutang mayit si Fulan, persis empat dirham. Shalatkanlah jenazahnya. Sungguh ia telah terampuni dosa-dosanya. Sungguh Allah akan ampuni pula dosa-dosa orang-orang yang turut shalatkan jenazahnya.”
Rasulullah saw bersabda, “Wahai Jibril. Bagaimana ia beroleh kemuliaan seperti ini?”

Malaikat Jibril menjawab, “Ia raih karomah, kemuliaan, ini berkat tiap hari ia baca surat al Ikhlas seratus kali. Sungguh di dalam surat al Ikhlas terkandung kejelasan sifat-sifat Allah juga pujian bagi-Nya.”

Barangsiapa baca surat al Ikhlas sekali saja selama hidup niscaya maut tak akan datang menjemput sebelum ia sempat melihat tempatnya di surga. Istimewa lagi bagi yang membacanya seratus kali, di dalam shalat lima waktu, kelak di hari kiamat ia akan beroleh syafa’at laksana para muqarrabin sekalipun ia pantas masuk neraka.

Khasiat Surat Al Ikhlas -Keledai favorit seorang pria jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Dia tidak bisa menarik keledai tersebut keluar, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengubur keledainya hidup-hidup.

Tanah mulai ditimbun ke lubang tempat keledai berada dari atas. Khasiat Surat Al Ikhlas -Keledai yang merasa tertimpa tanah, menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah di atas tubuhnya, dan melangkah di atas tanah tersebut. Tanah berikutnya ditimbun kembali ke dalam lubang.

Setelah banyak ‘mengibaskan’ masalah, Dan melangkah (belajar dari kisah di atas), Khasiat Surat Al Ikhlas Suatu saat setelah terlepas dari masalah, anda akan mampu merumput di padang rumput hijau. Anda akan mampu meraih apa yang anda impikan.

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.Khasiat Surat Al Ikhlas Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku.Khasiat Surat Al Ikhlas Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan Khasiat Surat Al Ikhlas lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !” Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Khasiat Surat Al Ikhlas"

Posting Komentar